HALUANBANTEN.COM - Baru-baru ini, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek dalam serangkaian uji senjata ke arah Korea Selatan.
Peluncuran rudal balistik tersebut dilakukan ketika Korea Selatan melakukan latihan pendaratan amfibi bersama tentara Amerika Serikat.
Tak hanya itu, Korea Utara meluncurkan rudal balistik beberapa hari setelah Korea Selatan menyelesaikan latihan militer gabungan terbesar dalam lima tahun.
Baca Juga: Simak Arti dari Istilah Lima Puluh yang Viral di TikTok, Ternyata Bermakna Negatif loh
Korea Utara membenci latihan tersebut yang dianggap sebagai awal dari invasi, dan berulang kali memberikan respon berupa ancaman rudal.
Dilansir Haluanbanten.com dari TheGuardian, pihak militer Korea Selatan pun sebenarnya menyadari dan mendeteksi ancaman rudal balistik tersebut.
“Pihak militer kami mendeteksi adanya dua rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan dari sekitar area Junghwa di provinsi Hwanghae Utara,” ujar kepala staf gabungan Korea Selatan.
“Militer kami telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan akan adanya peluncuran rudal tambahan,” imbuhnya.
Baca Juga: Parlemen Inggris dan pemerintah Skotlandia telah Memblokir Aplikasi TikTok,Khawatir Atas Keamanan
“Dan tentunya kami berusaha mempertahankan postur kesiapan penuh melalui kerja sama yang erat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat,” lanjutnya lagi.
Kementerian Pertahanan Jepang juga mengonfirmasi adanya peluncuran tersebut melalui media yang diterbitkan di negeri Sakura tersebut.
Dalam media Jepang, para pejabat mengatakan bahwa kedua rudal tersebut diyakini telah terbang pada lintasan yang tidak teratur sebelum akhirnya jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Baca Juga: Berikut Prakiraan Cuaca Jakarta Hari ini, 28 Maret 2023 : Jakarta Timur Cerah Berawan!
Pada hari Jumat, media pemerintah Korea Utara mengklaim adanya pelatihan bersama antara Seoul dan Washington.