Shou Zi Chew jadi Trending saat Sidang Kongres di AS, Begini Pembelaannya Terhadap Keamanan TikTok

- Minggu, 26 Maret 2023 | 12:32 WIB
Shou Zi Chew jadi Trending saat Sidang di Kongres di AS, Begini Pembelaannya Terhadap Keamanan TikTok/CNN
Shou Zi Chew jadi Trending saat Sidang di Kongres di AS, Begini Pembelaannya Terhadap Keamanan TikTok/CNN

HALUANBANTEN.COM - Nama Shou Zi Chew tengah trending di platform Tik Tok setelah Amerika Serikat berencana untuk membanned Tik Tok dari wilayahnya.


CEO TikTok saat ini, Shou Zi Chew telah menyelesaikan audiensi publik pertamanya di depan Kongres Amerika Serikat pada Kamis, 23 Maret 2023.


Shou hadir ke kongres tersebut untuk menghilangkan kekhawatiran atas dugaan Tik Tok yang berkomplot dengan China (negara dimana Tik Tok dibuat) dengan ketidakmampuannya untuk membendung konten "berbahaya".


Sidang ini berlangsung lebih dari lima jam di depan Komite Energi dan Perdagangan DPR.


Dalam sidangnya, Shou berusaha menggambarkan aplikasi yang memiliki 150 juta pengguna bulanan di AS itu sebagai tempat orang bisa berkreasi dan mencari tahu.


Dia juga menegaskan bahwa perusahaan mengambil tindakan yang akan melampaui standar industri dalam hal perlindungan data dan transparansi.


Sebelumnya, drama ini dimulai saat pemerintahan AS mengklaim bahwa aplikasi berbasis China ini telah menimbulkan ancaman keamanan nasional bagi AS.


Shou Zi Chew yang tak terima lalu memberikan kesaksiannya pada Kongres AS.

Baca Juga: Hailey Bieber Dapat Ancaman Pembunuhan Dibela Selene Gomez, Udah Akur Nih?

Adapun poin-poin yang dibicarakan dalam sidang sebagai berikut:


1.Pengaruh Cina

Legislator berulang kali bertanya kepada Shou tentang dugaan pengaruh China terhadap TikTok, sebuah masalah yang dikutip oleh ketua komite Republik Cathy McMorris Rodgers dan peringkat Demokrat Frank Pallone sebagai sumber masalah keamanan nasional.


Diketahui bahwa hubungan Internasional antara China dengan Amerika Serikat sedang tidak baik-baik saja.


Mereka menyebut bahwa ByteDance (Perusahaan induk Tik Tok) sebagai "Perusahaan induk berbasis komunis Beijing".

Halaman:

Editor: Putri Silvia Andrini

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

X